Selasa, 22 November 2011

Senyum di Balik Jendela


Senyum di balik jendela...aku mendapatkan dalam tatapan singkat penuh makna...dalam ramainya siang dan dalam teduhnya hati...melewati 4 bulan sabit berlalu...dalam kehampaan gerbong hati, secepat kereta itu terus berlari dan bersembunyi dalam ingatan yang abadi...

Senyum di balik jendela...dimana disana ada kebijaksaan, kedewasaan dan kelembutan luar biasa seorang hamba Tuhan...melewati panjangnya lorong kehidupan kejam...yang tak jarang terus meminta korbannya...
Senyum di balik jendela...pertanyaan tanpa jawaban...entah mengapa, hanya dia yang membuat aku terus menggali dan menggali setiap pertanyaan itu...tapi...lagi-lagi tak ada...nihil...tak bernilai...
Senyum di balik jendela...hanya ada lambaian tangan...yang terus melambaikan kebaikan...melambaikan keindahan...melambaikan bahwa kehidupan itu perjuangan...
Senyum di balik jendela...semakin berlalu dan berlalu...sebisa mungkin aku ukir dan abadikan...dalam hatiku yang tak kunjung padam...dalam jiwaku yang semakin lelah...sebisa mungkin aku bisikkan...kalimat syukur yang terus mengalun hingga berhenti dalam masanya...
Senyum di balik jendela...andaikan dia tahu...andaikan dia mengerti...aku mungkin selamanya tak kan bisa menuliskan dalam indahnya kata-kata...serta dalamnya makna-makna...kerena bagiku itu menyiksa...amat sangat menyiksa...mungkin aku hanya bisa mengingat dan menambatkan bahwa dia, begitu bermakna...begitu indah...begitu berarti...
Bandung, Mei 2011
Sinar Mentari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar