Kamis, 17 November 2011

Mengingat kembali...nama itu....


Hmmm...entah kenapa...aku kembali mengingat nama itu...nama yang dulu pernah singgah di hatiku...yang kini perlahan tenggelam...mungkin, aku mengenal sosok yang baru...keanehan perlahan menyelimuti hati ini yang terus bertanya tentang dirinya...mengingat tentangnya...kisahnya...

Dia...mengenalkan aku lebih dekat dengan organisasi yang selama ini aku impikan...dan pada akhirnya, aku berhasil mengenalnya...bahkan bergabung dengan organisasi itu....perjuangan yang ternyata semakin mengakrabkan kami semakin jauh...rasa nyaman itu mulai ada...dan ternyata udah pindah sejenak ke hati...ya Allah, jangan sampai!
Aku tetap diam...dan terus diam...hingga ada satu orang yang berhak tahu, mengapa dan untuk apa rasa itu...dan alhasil, berhasil...hingga detik ini...dia gag tahu!
Tiap malam...hampir tiap malam...menunggu sapaan maya...entah mengapa...klo liat dia onlend, rasanya hepi banget...hahaha...obrolan demi obrolan...hingga curhatan demi curhatan...event kampus, hampir tak pernah lewat...ada dia, yang kasih info...hohoho...kakak kelas yang baik...kakak kelas yang sabar...dan kakak kelas yang bijaksana...
Bingung tak tahu arah...dia dengan sifat yang dewasa memberi arahan...dan bahkan mengantarkan...yaaaa, meski nyasar juga...semenjak itu...aku merasa gag sendiri...aku merasa ada kakak...kakak yang sejalan dengan hatiku...kak, ijinkan aku menjulukimu “sang bijak”...
Satu organisasi...rasanya mimpi bagiku...tapi sayangnya, aku gag satu rantai dalam organisasi itu...aku masuk rantai lain, itu pun karena aku menuruti saran dia...kalau pun waktu itu aku milih satu rantai dengan dia, aku yakin gag mungkin...untuk diriku sendiri aja aku bingung...gimana untuk orang lain...????
Mencoba bertahan di rantai yang lain...tapi tetep aja, curhat tetep ke dia...hahaha...lucu sekali...dia juga gag segan, meminta aku bergabung meski aku beda rantai...tapi kan tetep, satu keluarga...hehehe...ya begitulah...sang bijak, aku rindu saat dulu...
Sebelum mengenal manusia autis...eits, bukan maksud menghina...hanya simbol aja...hehehe...rajin memantau aku, sampai mana aku saat ini...ada kesulitan enggak...ato apalah itu...tapi sekarang??? Sepertinya aku udah dibiarkan jalan sendiri...entah apa yang ada dalam pikirannya...satu hal yang perlu kau tahu sang bijak, aku gag suka dengan cara seperti ini...mentang” aku udah banyak yang care, lalu kamu pergi jauh perlahan...sang bijak, aku gag suka cara ini!
Hingga detik ini...hingga detik aku menulis saat ini...dia seperti tak pernah deket ma aku...dia seperti gag tau pribadiku...dia semakin jauh...semakin aneh...dan semakin membuatku bingung...aku sebenernya salah apa??? Sang bijak, perlu kamu tahu...jangan pergi dari aku...aku udah nyaman...nyaman sebagai adikmu...
Sang bijak...aku bukan tipe orang yang gampang melupakan...meski saat ini aku akui, aku memiliki tambatan...tapi aku tak mengingkari, aku jadi gini juga karena kamu...aku bisa bertahan, meski sesungguhnya aku ingin berteriak aku gag sanggup lagi...salah satunya karena kamu, sang bijak...kamu yang mengajakku untuk berlari sekuat nafasku...sang bijak, dengarkan aku...sapalah aku...ajak tertawa aku lagi...
Sang bijak, hanya satu...senyumlah kembali seperti di balik jendela kereta itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar