Senin, 13 Agustus 2012

Di Ujung Jembatan Samudera


Kepadamu aku menaruh harapan penuh...
Tak sebatas “senjata makan tuan”...
Teruntuk dirimu...
Menanti di ujung jembatan samudera itu tak ubahnya seperti menantang maut...
Akankah mercusuar itu mengiring kapalmu tuk berlabuh?
Lelah...itulah mengapa aku pasrah...
Meski yang terbaik sedang dipersiapkan oleh Tuhan...
Deburan ombak oleh kapalmu itu yang kurasakan...
Sekali lagi...
Tak berharap hanya deburan dan bayangan kapal...
Seandainya kau bisa membaca dan mengeja makna dari ucapanku...
Hmmm...
Memilih merindukan memang menyiksa...
Di ujung jembatan samudera itu...tak akan terhenti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar