Termenung dalam hempasan
laju kereta yang membawaku keluar...
Menatap indahnya
dedaunan oleh embun pagi..
Mendengar kicauan alam
tentang pahitnya kehidupan...
Tak terhitung berapa
jejak tertinggal disana...
Ada senyuman beserta
wejangan bijak menyapa...
Sekilas ada wajah
seorang gadis cilik tertidur...
Beserta belaian lembut
sebuah ayat kursi dari seorang hamba Tuhan menuntunnya...
Langkahku tak
terhenti...
Di ujung sana, aku
melihat kepulan asap cerutu...
Yang entah kapan
berhenti mengepul...
Yaaa...mungkin hari
ini...
Kakiku terus
melangkah...
Hingga terhenti lagi...
Sepertinya memori itu
berputar pada waktunya...
Hanya satu yang tersisa,
keabadian...
Perlahan aku tinggalkan
sejenak...
Kereta itupun
terhenti...
Dan melihat kenyataan...
Senyum itu telah
tiada...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar